Sebagai seorang mahasiswa yang pulang pergi pakai sepeda motor selama 3 tahun, banyak sekali kekesalan di jalan yang saya pendam selama ini. Semua kekesalan ini banyak datang dari pertemuan dengan pengendara-pengendara red flag di jalan. Mereka merupakan alasan saya sibuk bersumpah serapah setiap harinya. Perlu diperjelas di awal bahwa ini merupakan opini seorang pengendara sepeda motor, jadi kalau anda pengendara mobil dan merasa kurang relate.. ya maaf, anda bukanlah target pasarnya. Langsung saja kita viralkan tipe-tipe pengendara redflag itu.
1. Tidak Menggunakan Sein
Kasta tertinggi pengendara red flag dipegang oleh pengendara yang nggak ngasih sein ketika ingin pindah jalur atau belok. Apasih susahnya sebelum ingin mengubah haluan kendaraan, anda meluangkan waktu sejenak untuk memencet atau menggeser tombol lampu sein?! Memangnya anda gak merasa was-was dengan keberadaan orang di belakang kanan atau kiri anda yang mungkin saja sedang dalam ancang-ancang ingin mendahului.
Tipe-tipe orang ini sepertinya adalah tipe orang yang kalau dalam hubungan atau organisasi kurang komunikasi, tiba-tiba bertindak dan bikin orang lain kesel. Lebih ngeselin lagi adalah orang yang pas udah belok baru ngasih sein. Dengan segala hormat bapak/ibu/mbak/mas… TAPI ITU BUAT APA YA?! Pasti biar kalo ketabrak bisa dijadikan alasan “Lho kan saya udah kasih sein” Ya tapi telat bambanggg.
Perihal nggak ngasih sein ini sebenarnya lumrah dan bisa saya toleransi untuk motor-motor yang ingin pindah jalur agak ke kanan atau ke kiri dikit, karena bodi kendaraan kita kecil jika dibandingkan mobil dan lebih mudah untuk bermanuver. Akan tetapi kalau mobil yang ingin pindah jalur, ada baiknya selalu memberikan sein karena anda berbodi besar (disclaimer: tidak ada maksud kendaraan shaming sama sekali).
2. Pengendara Sepeda Motor yang Gabisa Nyelip tapi Menghalangi Jalan
Contoh kasusnya adalah ketika di antara 2 mobil ada sedikit celah untuk pengendara motor yang ingin mencoba buat nyelip, tapi nampaknya dia ragu-ragu karena skill issue, jadinya cuma berjalan lemah di antara 2 mobil tersebut bukannya mundur dan membiarkan pengendara lain mencobanya, padahal kalau menurut pengamatan saya sih itu sebenernya bisa-bisa aja dilewatin. Walhasil saya Cuma bisa menghela napas kalau sudah begitu. Selain skill issue, penyebab lainnya adalah karena badan motornya yang lebar, lho ya kalo udah tau badan motor situ lebar ya tau diri lah!
3. Pengendara Motor yang Menghalagi Jalur Paling Kiri di Lampu Merah
Ini adalah contoh-contoh orang yang apatis dan egois, tidak memikirkan pengendara lain. Orang-orang yang seharusnya bisa langsung belok kiri tanpa ikut menunggu lampu merah jadi harus ikutan menunggu karena jalurnya ketutup
4. Pengendara yang Hobi Klakson
Mungkin motto hidup orang-orang ini adalah “Apapun yang terjadi, klakson adalah solusi.” Maksudku, kan ini lampu hijaunya baru nyala 0.000001 detik…, YA SABAR LAH jangan langsung klakson. Lalu di saat jalanan macet dan mereka sibuk mengklakson, emangnya boleh seklakson itu?! Emang ada gunanya?! JALANANNYA MAH TETEP MACET CUMA SEKARANG DITAMBAH KUPING SAYA MAU PECAH RASANYA.
5. Pengendara Berlampu Strobo Penusuk Mata dan Klakson Jelek Perusak Telinga
Nina ninu~~~
Sekian tulisan saya mengenai pengendara-pengendara kendaraan bermotor redflag yang saya sering temui setiap berangkat kuliah. Semoga artikel ini dapat menjadi bahan introspeksi diri bagi kita semua yang merasa pernah menjadi salah satu tipe pengendara di atas. Saya juga pernah kok lupa ngasih sein karena sesungguhnya saya hanya manusia yang penuh dosa dan kesalahan tetapi misuh-misuh tetap harus jalan.
Leave a Reply