what i went through and left behind.

Mantra

Awalnya gw gak percaya bahwa kata-kata akan memengaruhi gw sampai segitunya soalnya love language gw kan bukan words of affirmation ๐Ÿ˜ƒ. Akan tetapi… pada Semester 5 lalu, akibat workload yang sangat tinggi (3 praktikum dan matkul-matkul mematikan), gw mencoba untuk menemukan sebuah coping mechanism untuk mengatasi stres yang muncul sebagai efek samping dari kegilaan tersebut. Cara yang gw pilih adalah meng-gaslight diri gw sendiri dengan 2 kata, yaitu aman, enjoy.

Yep, 2 kata itu selalu gw lafalkan secara lisan maupun tidak lisan di dalam pikiran setiap kali gw menjumpai ketidaknyamanan di semester 5.

Jadwal praktikum teknik kendali gw di hari senin dimana itu hari pertama dan gaada bocoran apa-apa …

“aman enjoy! ๐Ÿค—

Besok ada deadline borang dan laporan 3 praktikum sekaligus …

“aman enjoy! ๐Ÿค—

Seseorang menyakiti hati koeh …

“aman enjoy! ๐Ÿค—

Kerjaan PIPTEK menumpuk harus buat post mki dan lpj

“aman enjoy! ๐Ÿค—

Saking seringnya gw merapalkan mantra tersebut, orang-orang di sekitar gw jadi ikut menggunakannya juga…

Meskipun gw sempat skeptis di awal dengan efek dari kata-kata, tetapi akhirnya gw percaya bahwa kata-kata itu lebih dari sekadar susunan huruf yang secara random punya arti. Lebih tepatnya, yang memengaruhi gw itu bukan cuma kata-kata, tetapi mantra. Definisi mantra bagi gw sendiri adalah kata-kata yang terus diulang. Menyadarkan gw bahwa, kata itu adalah pisau, tajam, bisa membelek diri manusia sampai ke inti-intinya. Akan tetapi, pisau akan tumpul kalau tidak diasah, sama seperti kata-kata yang hanya sekadar lewat, berhembus bersama angin lalu.

Mungkin penggunaan mantra ini adalah metode yang cocok bagi diri gw untuk mempraktikkan teori manifestation yang selama ini sering digaungkan. Seseorang terus membayangkan keinginannya sampai akhirnya mendapatkannya karena manifestasinya memengaruhi dia secara unconscious untuk meraih tujuannya.

Pada semester 5 lalu, gw memanifestasikan diri gw untuk mengatasi segala kesulitan dan menikmati semua prosesnya. Gw beneran survive semester 5 dengan full senyum dan sangat waras. All thanks to “aman enjoy! ๐Ÿค— (and of course the one and only, my lord my saviour, God Almighty)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *