what i went through and left behind.

Sedih

Hari ini, Kamis 5 September 2024, Indonesia kehilangan seorang ekonom yang paling berani mengungkap kebobrokan rezim. Saya mengetahui beritanya setelah membaca tweet seseorang yang diakhiri dengan “Selamat jalan, Bang Faisal Basri.” Saya gak paham sama sekali tentang ekonomi, tetapi saya sering mendengarkan beliau di kanal-kanal youtube atau di platform siniar lainnya. Saya pertama kali mengetahui adanya sosok Faisal Basri saat mendengarkan siniar Asumsi Bersuara milik Rayestu. Di situ beliau bercerita tentang bagaimana beliau membongkar mafia migas dan banyak hal lainnya yang jujur saya sudah lupa. Akan tetapi saya ingat impresi pertama saya terhadap beliau, yaitu “Orang ini ngomong kayak gini apa gak takut ya?” Semua informasi yang beliau ucapkan tentu saja berdasarkan data dan riset yang beliau kerjakan, tapi untuk menyampaikan hal tersebut secara publik, terang-terangan dan konsisten adalah hal yang sangat menakjubkan. Di tengah zaman yang penuh dengan orang-orang yang terbuai atau tersandera oleh kekuasaan, beliau tetap teguh berada di jalannya dan menyuarakan apa yang benar.

Gak tau kenapa, tapi saya sedih sekali, sangat sedih ketika melihat ucapan belasungkawa orang-orang di twitter untuk beliau. Mata saya sampai berkaca-kaca dan mungkin beberapa butir air mata sudah sempat jatuh. Sedih ini nampaknya muncul karena saya menyadari, kekuatan baik semakin berkurang untuk melawan tirani di negara saya. Semakin merasa tidak berdaya dan kehilangan harapan. Sedih juga karena mengingat bahwa hidup di dunia hanyalah sementara dan saya belum bisa menemukan cara untuk bisa bermanfaat bagi banyak orang seperti Pak Faisal Basri. Entahlah, semakin hari saya semakin bertanya-tanya, kisah bangsa ini akan berakhir seperti apa? Semua orang baik tidak memiliki kesempatan untuk membuat perubahan dan kebodohan terus dibudidayakan.

Selamat jalan Pak Faisal Basri, semoga semua amal ibadah bapak di terima oleh Allah swt.

Mungkin kami yang lebih membutuhkan doa saat ini, agar bisa terus istiqomah berjuang seperti bapak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *